Natal?
“Mary’s Boy Child, Jesus Christ..
was born on Christmas Day...”
Natal bukan lagi mendengar kidung Natal nan indah di mana-mana
Namun bagaimana hati kita senandungkan makna di dalamnya
Natal tak semata acara gerejawi di akhir tahun
Namun bagaimana kesiapan hati kita melewati acara itu
Natal bukan tentang berpuluh-puluh rapat dan latihan untuk hari itu
Namun bagaimana orang dapat merasakan Natal karena pelayanan kita
Natal tak lagi soal pohon, kado, kue, sinterklas, foto, gelak tawa,
dan hal lainnya
Namun bagaimana hati kita dihiasi keceriaan tanpa itu semua
Natal bukan lagi tentang sukacita yang dirasakan di hari spesial
Namun bagaimana sukacita itu dapat dirasakan setiap hari
Natal tak lagi bicarakan kesenangan yang harus dilakukan satu hari
Namun bicarakan bagaimana kesenangan itu harus terbagi
Natal tak lagi tentang “hari ini tidak berarti tanpamu”
Namun tentang bagaimana agar “hari ini aku berarti bagi orang lain”
Natal bukan lagi tentang akan beribadah bersama siapa
Namun tentang bagaimana bisa memaknai Natal walau hanya seorang
diri
Natal ini bukan tentang aku atau kamu
Natal ini tentang Yesus Kristus
Bukan “Selamat Natal 2013”
Namun “Selamat Natal”
Ya, Selamat Natal
Damai dan sukacita Natal senantiasa berada di dalammu
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara
kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan
kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
(Yohanes 1:14)
Komentar
Posting Komentar