Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Untuk Berlian yang Terabaikan

Dari satu bintang di langit, ku layangkan pandang ke bumi. Jauh di dalam tanah tempat ia bersembunyi. Ia yang selalu berpikir bahwa dirinya batu. Batu yang memang sebaiknya terus bersembunyi. Sejauh apa resah yang kau kecap? Sedalam apa jatuh yang kau rasa? Kemarilah. Ku lapangkan hati untuk setiap gelisahmu. Tak akan pekak telingaku untuk setiap resahmu. Agar kamu tahu, kamu tak terabaikan. Tak hanya oleh Pencipta semesta, tapi juga olehku. Agar kamu tahu, bahwa selayang pandang tak jatuh padamu sebagai kebetulan atau keharusan. Ini bukan hanya oleh karunia Pencipta semesta, tapi juga oleh tulusku padamu. Kamu tak hanya berharga di mata-Ku, namun juga berharga di mataku. Mungkin Pencipta semesta ini juga mau aku setia dalam proses. Aku ingin setia menduakan sendirimu. Aku ingin setia merindu lewat tiap terpaan angin di malam panjangmu. Aku ingin setia menemani laparmu hingga kau kenyang, lapar, kenyang, dan lapar kembali. Aku ingin setia hadir dalam tiap p