Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Senyum Gulana

Gulana gulana tak berjiwa Risau tak berujung Senyap tak bernyawa Ada yang berbisik lirih pada semilir Mengapa manusia dianugerahi air mata Jika akhirnya Pedih itu harus berhenti mengalir Jika akhirnya Ia harus mengubur luka begitu dalam Hingga rasanya tak ada ruang untuk terluka Langit boleh mendung Mengapa tidak dengan pelupuknya? Mengapa manusia dianugerahi air mata Jika akhirnya Ia tidak berhak menjatuhkannya pada segala sesuatu Segala sesuatu yang ia pikir adalah miliknya Segala sesuatu yang akhirnya pergi Segala sesuatu yang ternyata Sedari awal bukan miliknya Mentari boleh tak bersinar Mengapa tidak dengan jiwanya? =====O===== Aku tidak pernah mengerti Mengapa engkau masih dapat tersenyum Mesti pundakmu berat Mesti kakimu letih Mesti jiwamu tak tentu Aku tidak pernah mengerti Mengapa engkau masih dapat tersenyum Bukankah tak sekali dua kali Aku mendukakan hatimu? Bukankah tak sekali dua kali