Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014

Segelintir Tanya Mengapa

Teringat akan satu lagu. Begitu dinyanyikan, segala benak dan isi hati mengalir begitu saja. Kemudian secara tak sadar tangan berada di atas kotak-kotak kecil ini. Begini, kawan.... Begitu banyak hal terjadi di dunia ini. Pernahkah kamu bertanya hal-hal yang mungkin tidak pernah kamu tanyakan pada dirimu ini? Atau mungkin sering ditanyakan? Mengapa aku bisa tinggal di rumahku yang sekarang? Mengapa aku bisa mengenyam pendidikan di sekolah/kampusku yang sekarang? Mengapa aku bisa bekerja di kantorku yang sekarang? Mengapa aku menjadi anak tunggal, atau sulung, atau tengah, atau bungsu? Mengapa saudaraku sedikit, atau justru saudaraku begitu banyak? Mengapa orang tuaku masih lengkap? Atau mengapa aku sekarang tidak punya ayah/ibu? Mengapa aku mempunyai banyak teman? Atau mengapa aku justru susah sekali mendapat teman? Mengapa aku pikir aku ini jelek sementara temanku begitu menawan? Mengapa aku bodoh sementara temanku begitu terlihat cerdas tanpa perl

Selamat Ulang Tahun

16 Juli 2014. 00:01. Saatnya aku menghubunginya. *tuuut.. tuuut..* “Halo?” suara beratnya dengan nada sedikit malas namun senang, terdengar dari sana.. “Halo. belom tidur?” balasku dengan nada malas juga. Gengsi kami keluar. “Belom.” Ah, selalu saja begini. Hanya kalimat singkat yang keluar dari mulut kami. Namun kami tahu perasaan masing-masing. ‘Buah durian jatuh tak jauh dari pohonnya’ itu sangat benar. “Selamat ulang tahun.” “Oh. Iye, makasih.” Betawi-nya keluar. Padahal peranakan Batak asli-Batak adat (ibunya Jawa namun diselenggarakan upacara adat dan jadilah Batak). Jika Betawi-nya keluar, berarti dia sedang bercanda atau senang. “Semoga makin ga keras kepala, lebih sering denger orang lain.” kataku dari hati terdalam, sedikit menggebu-gebu, masih dengan nada sedikit malas. “Ck.. Iye. Gimana kuliah?” tumben nanya. “Lancar.” “Udah libur kan?” “Udah.” “Nape belom pulang?” “Masih ngurusin ospek.” “Ngapain ngurusin ospek?” “Dih, kenapa emang?” tuh,