Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Angan Kenangan Kecil

Teringat aku akan dulu Ketika yang ku mengerti hanyalah tawa dan tangis Ketika tawa masih sederhana Dan menangis untuk hal yang sederhana pula Mentari sudah terlalu lama tenggelam Ketika itu ia pulang Tanpa ku tahu apa yang ia lakukan “Pa, gendong.” Kemudian ia akan mengangkatku Berjalan ke mana telunjukku mengarah Melangkah dan melangkah Begitu senangnya aku Seakan melayang jauh dari bumi Karena tubuhnya yang begitu tinggi Lalu ia lelah dan menurunkan aku Aku kecil merengek Kemudian ia mengangkatku lagi “Kamu ngapain sih? Papa tuh capek. Kamu tuh berat.” istrinya bersua Namun ia tidak menurunkanku Aku tetap dibiarkannya membumbung jauh dari atas tanah Ia berlelah Agar aku mencapai hal tinggi Lebih tinggi dari apa yang dapat kucapai Oh Ia sudah berada di tempat tinggi Tak terjangkau Tak akan lelah melihatku Meraih impian tinggi Lebih tinggi dari impian kecil Sambil tetap berharap Tawa dan tangisku masih sesederhana dul