Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

Sofa Biru

Saat seperti ini Bayangan itu muncul Sofa biru Disirami sinar mentari Suasana nyaman, damai, tenteram Hasrat bersantai tanpa beban Sesekali bermain dengan Mopie Kembali terfokus pada acara Entah animasi, entah tayangan lain Ke dapur Sekedar membuka kotak dingin dan melihat isinya Menimbang-nimbang Malas Tutup Kembali pada sofa biru Menikmati tayangan Jika kantuk datang, pejamkan mata Saat terbuka, cahaya sudah remang-remang Dengan malas, bangkit Menekan semua saklar Teranglah Kembali berselonjor Mungkin untuk berjumpa lagi dengan mimpi Di atas sofa biru Datanglah penghuni satu rahim Kali ini sudah putih abu-abu Duduk pula di sofa biru Bersama menikmati tayangan Tak lama, klakson berbunyi Dan kami berlomba membuka gerbang Menyambut yang datang dengan wajah lelah Namun tak dapat sembunyikan senyum Melihat emas dan berlian di depannya Angkat semua barangnya Kembali ke sofa biru Bernafas sejenak Bertiga di

Jangan Pergi

Terakhir kali ini terjadi Ketika Wajah itu seakan terlelap Terbangun jika aku menggoncangkannya Hingga sebilah papan memisahkan Dalamnya lubang memendam Segala rasa hidup yang pernah ada Lelah Sudah menetes Seakan kau sudah terlelap Menyusul Aku belum siap Jika harus menyimpan satu lagi kenangan itu Aku tahu pada akhirnya aku akan mendapat sepasang Namun kumohon, tidak pada saat ini Belum kokoh berpijak Belum tunjukkan apa-apa Rapuh, rengek, raung Ah, apalah ananda Aku tahu aku sudah terlalu banyak menuntut Namun, bila sekarang aku meminta Tuk terakhir kalinya Bolehkah?   Tetaplah di sini Lihatlah aku bersinar nanti Menyinarimu, menyinari kita Jika kau dan Dia kabulkan permintaanku yang ini Aku jadikan ini yang terakhir Sungguh Akan kukorbankan apapun Demi terkabulnya bisik hati terdalam Dari rintih terperih Selanjutnya Aku akan memenuhi semua keinginanmu Dan keinginan-Mu Asalkan satu Jangan perg