Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Natal?

“ Mary’s Boy Child, Jesus Christ.. was born on Christmas Day... ” Natal bukan lagi mendengar kidung Natal nan indah di mana-mana Namun bagaimana hati kita senandungkan makna di dalamnya Natal tak semata acara gerejawi di akhir tahun Namun bagaimana kesiapan hati kita melewati acara itu Natal bukan tentang berpuluh-puluh rapat dan latihan untuk hari itu Namun bagaimana orang dapat merasakan Natal karena pelayanan kita Natal tak lagi soal pohon, kado, kue, sinterklas, foto, gelak tawa, dan hal lainnya Namun bagaimana hati kita dihiasi keceriaan tanpa itu semua Natal bukan lagi tentang sukacita yang dirasakan di hari spesial Namun bagaimana sukacita itu dapat dirasakan setiap hari Natal tak lagi bicarakan kesenangan yang harus dilakukan satu hari Namun bicarakan bagaimana kesenangan itu harus terbagi Natal tak lagi tentang “hari ini tidak berarti tanpamu” Namun tentang bagaimana agar “hari ini aku berarti bagi orang lain” Natal bukan lagi t

Untitled 13

Tangan terlipat atau menengadah atau tertutup layaknya pertapa Lutut bertelut atau duduk biasa Genggam kitab atau dupa Jari membentuk tanda sakral itu atau tersimpul semata Hanya itu Namun mengapa sulit sekali bersatu? Pun untuk sebuah cinta tak semu Victoria Bella - 17/12/13 - 22:09

Pejamkan Mata, Hembuskan Nafas

Jenuh. Entahlah. Bukan jenuh karena banyaknya kewajiban. Oh, bisa jadi. Tidak. Aku menikmatinya. Aku senang. Hanya saja.. entahlah. Tiba-tiba sehembus rasa itu menyusup hatiku, menggelitik akal, melumpuhkan raga. Jenuh. Dengan kehidupan. Lahir. Belajar hal-hal dasar seperti berbicara, berjalan, makan, mandi, dan sebagainya. Waktu terus berjalan. Sebagai manusia, aku mempunyai perasaan dan pikiran. Kedua hal itu berkembang seiring dengan bertambahnya usia. Lalu, aku mulai mempunyai harapan. Tidak hanya satu. Ada yang tercapai, ada yang tidak. Sampai aku punya satu harapan besar, yang berubah menjadi tujuan yang memang harus tercapai. Aku tahu harus berbuat apa. Aku lakukan. Aku doakan. Akhirnya, tujuan itu tercapai. Aku senang. Akhirnya. Ya, AKHIRnya. Setelah tujuan itu tercapai, aku seperti tidak punya tujuan hidup lagi. Padahal, tujuan itu masih harus aku jalani. Aku tahu, segala sesuatu pasti mempunyai dua hal yang tidak dapat terpisah bagaikan yi

DEPAPEPE at JGTC36th

Gambar
1 Desember 2013 Hari yang gue tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Jazz Goes To Campus Festival ke 36 di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Bela-belain pulang ke Jakarta sampai bolos kuliah hari Senin demi nonton salah satu musisi yang gue idolain selama ini.. DEPAPEPE Bagi yang belum tau siapa itu mereka, bisa googling dulu atau dengerin beberapa lagunya, hehe.. Gue sampai di UI kira-kira jam 4an. Di situ, gue langsung sms temen SMA gue, Lian. Tiket gue di dia. Ternyata dia baru sampai di kosannya dan baru mau ke UI 30 menit kemudian. Huft... jadinya gue nunggu seorang diri. Sambil nunggu, gue mikir buat ambil uang untuk beli merchandise DEPAPEPE. Karena katanya mereka bawa merchandise langsung dari Jepang buat dijual di JGTC. Setelah ngambil uang, gue balik lagi ke gate. Gue jalan terus sampai hampir deket ke tempat cap tangan, eh tiba-tiba gue dipanggil sama seseorang. Ternyata temen SMA juga. Yulia & Ikal. Thanks God jadinya gue ga garing dan langs

Untitled 3

Selalu Berhubungan Namun tak pernah terhubung Delapan belas Belum sampai Belum dapat Pahami Selami Sampai kapan Ajal? Selalu Satu aliran Namun beda arus Sudah berapa alamanak Belum bisa Belum mau Percaya Relakan Sampai kapan Tak akan? Kawan kena imbas Maaf? Maaf Ah Serigala cantik Dia lagi Ingin kuhabisi seluruh bulunya Teriakan khalayak Lihatlah Perhatikan Ini domba busukmu Sudahlah Hanya menambah api Lalala.. Dubidu.. Hmm.. Dia mengerti Selalu Lenyapkan sumbu benci Yang kuharap hanya sementara Victoria Bella - 22/10/13 - 18:15

Sekecap Rindu

Rindu itu Tersentak ketika Mendengar nada dering yang sama Dari orang yang berbeda Tertegun ketika Melihat mentari yang sama Dari pijakan yang berbeda Terperangah ketika Mewangi kemenyan yang sama Dari balutan kulit yang berbeda Tertawa ketika Jatuh pada hal yang sama Dari tempat yang berbeda Rindu itu Menonton acara yang sama Bersama orang yang berbeda Menari di bawah rintik awan Sendiri Berlari Bersama yang lain Kadang sendiri Tergelak Bersama karib yang lain Menderita Bersama pejuang yang berbeda Rindu itu Aku Kamu Kita Kita? Oh Hanya aku “Sepanjang hari, aku menunggu bulan untuk muncul di langit. Karena bila malam tiba, aku bisa bicara denganmu.” Park Bo Young – My Prince (OST A Werewolf Boy) Victoria Bella – 19/10/2013 – 00:09

Lakonmu Ucapanmu

Kau kata satu paham Kau kata satu tali Kau kata satu rahim Kau kata satu hati Mana? Kau kata kami satu Kau kata kami padu Kau kata kami tak kan menipu Kau kata kami tak beradu Mana? Bangga jadi akal Amarah jadi hati Tangan terkepal Mulut memaki Betulkah saya? Garis waktu tak merubah apapun Kitab suci tak menggoyahkan Pengalaman tak ajarkan apapun Suara hati tak didengarkan Betulkah saya? Kapan ini semua tersingkap? Lakonkan ucapanmu Lakon sebatas ucap? Ah, tak perlu Diam, lakukan saja (Victoria Bella - 14 /5/13 - 18:45 )

Hati

Lihatlah segalanya dengan hati Kau kan lihat keindahan abadi Potret masa yang akan selalu tinggal dalam benakmu Tanpa termakan zaman dan arus tak tentu Ucapkanlah dengan hati Supaya si bisu juga ikut berbicara Agar semua orang mengerti maknanya Bahkan dapat terdengar oleh si tuli Dengarkanlah dengan hati Bisikan di dasar laut pun akan terselami Lantunan di ujung dunia terdengar jelas Nyanyian malaikat surga tak pernah bias Coba rasakan dengan hati Cinta yang belum terucapkan pun kan kau mengerti Perih yang tak terkatakan, kelak kau pahami Juga kan kau rasa yang belum ada selama ini Kecaplah semua dengan hati Pahitnya kegagalan yang kau alami Tuk lebih mengerti asam garam kehidupan Itulah hal termanis yang kau rasakan

6 Bait untuk Bunda

Bunda, terima kasih Amarahmu, menguatkanku Air matamu, meneguhkanku Pengorbananmu, membesarkanku Sentuhanmu, menenangkanku Senyummu, menyemangatiku Bunda, ingatlah Semua kenangan yang kita lalui Semua angan yang kita ingini Semua emosi yang terluapkan di antara kita Semua kata terucap, pun tak terucap Semua manusia yang berlalu lalang di hidup kita Bunda, dengarkanlah Samudera sekalipun tak mampu menampung air matamu Mendungnya awan, tak semendung hari-hari sulit kita Luasnya padang tak selapang kesabaranmu Indahnya bunga bakung tak seindah kasihmu Teriknya mentari tak kalahkan semangatmu Bunda, maafkanlah Anak ini tidak kuat sepertimu Aku tak bisa mengganti kehadiran ayah Tak bisa sekuat itu menopangmu Pelipur lara yang tak kokoh Pelindung adik yang masih harus dilindungi Bunda, sadarilah Berlarik-larik puisi ini tak cukup ungkap semua Aku tak pernah bisa menjadi sempurna Telah ku coba, namun gagal Aku akan membanggakan dirimu Sedang ku coba,

Terseret Waktu

Aku ingin terdiam Namun detik terus berdetak Aku ingin merenung Namun pagi dan petang tetap datang silih berganti Aku ingin istirahatkan jiwa Tenangkan hati Lepaskan sesak Namun matahari tetap naik dari ufuk timur Dan turun ke ufuk barat Aku ingin bergeming Walau hanya sesaat Namun lembaran alamanak tetap terganti Hasrat tuk sekejap terlelap Terjaga tanpa tertekan Tidak bisa Karena bumi terus berputar Tak mampu ku hentikan waktu Waktu, misteri Ilahi Waktu, yang mempertemukan Dengan takdir Dengan pilihan Dengan teka-teki Dengan masa depan Waktu, yang memisahkan Dengan kenyamanan Dengan kebahagiaan Dengan kebimbangan Dengan masa lalu Waktu, yang memaksa Untuk segera bertindak Segera berucap Segera tegas Tegas hadapi waktu itu sendiri Aku ingin berpisah dengan waktu Tapi aku tak mampu hidup tanpa waktu Waktu bagian hidupku Aku pun bagian waktu Kami saling mengatur Namun waktu tidak berubah Tetap dalam detik hingga tahun Tapi aku berubah, harus be