Terima Kasih, Tuhan, karena Aku Orang Susah


Terima kasih, Tuhan, karena aku orang susah
Kalau tidak, mungkin aku tidak akan mati-matian mencari uang
Mungkin malah nanti aku mati betulan
Jadi, terima kasih karena aku orang susah

Terima kasih, Tuhan, karena aku merasa bodoh
Kalau tidak, mungkin aku tidak pernah belajar
Mungkin malah nanti aku jadi bodoh betulan
Jadi, terima kasih karena aku bisa merasa bodoh
Semoga tidak dibodoh-bodohi

Terima kasih, Tuhan, karena aku pernah kepanasan
Kalau tidak, mungkin aku tidak akan senang dengan udara dingin
Terima kasih juga, Tuhan, karena aku pernah kedinginan
Kalau tidak, mungkin aku tidak akan sadar kehadiran mentari tengah hari
Jadi, terima kasih untuk panas dan dingin di sepanjang hari

Terima kasih, Tuhan, karena aku pernah merasakan pahitnya obat
Kalau tidak, aku tidak akan sadar betapa manisnya sebatang Silver Queen
Aku tidak akan minum obat kalau tidak sakit
Jadi, terima kasih karena aku pernah sakit

Karena sakit juga, aku jadi punya waktu untuk diriku sendiri
Untuk menyenangkan diri, untuk menenangkan diri
Jadi, sekali lagi terima kasih karena aku pernah sakit

Terima kasih, Tuhan, karena aku direndahkan
Kalau tidak, mungkin aku lupa dasar bumi
Mungkin malah nanti aku jatuh ke dasar bumi yang paling rendah
Jadi, terima kasih karena aku direndahkan

Terima kasih, Tuhan, karena aku dipertemukan dengan mereka yang bermulut tajam
Sehingga aku paham rasanya dilukai
Kalau tidak, mungkin aku juga akan bermulut tajam
Menusuk orang lain dan diri sendiri
Jadi, terima kasih

Terima kasih, Tuhan
Aku tahu tak sedetik hidupku luput Kau amati
Meski tak sekarang kupahami
Meski baru kupahami sebelum mati
Aku tidak pernah menyesal atas semua yang terjadi
Terima kasih atas kekuatan pada diri
Untuk akhirnya menyibak kelabu, mendapat pelangi

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyapa Kawan Lama

Segala Sesuatu Ada Waktunya