Angan Kenangan Kecil

Teringat aku akan dulu
Ketika yang ku mengerti hanyalah tawa dan tangis
Ketika tawa masih sederhana
Dan menangis untuk hal yang sederhana pula

Mentari sudah terlalu lama tenggelam
Ketika itu ia pulang
Tanpa ku tahu apa yang ia lakukan
“Pa, gendong.”
Kemudian ia akan mengangkatku
Berjalan ke mana telunjukku mengarah
Melangkah dan melangkah
Begitu senangnya aku
Seakan melayang jauh dari bumi
Karena tubuhnya yang begitu tinggi
Lalu ia lelah dan menurunkan aku
Aku kecil merengek
Kemudian ia mengangkatku lagi
“Kamu ngapain sih? Papa tuh capek. Kamu tuh berat.” istrinya bersua
Namun ia tidak menurunkanku
Aku tetap dibiarkannya membumbung jauh dari atas tanah

Ia berlelah
Agar aku mencapai hal tinggi
Lebih tinggi dari apa yang dapat kucapai

Oh
Ia sudah berada di tempat tinggi
Tak terjangkau
Tak akan lelah melihatku
Meraih impian tinggi
Lebih tinggi dari impian kecil
Sambil tetap berharap
Tawa dan tangisku masih sesederhana dulu


Victoria Bella – 6/10/2015 – 18.05

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terima Kasih, Tuhan, karena Aku Orang Susah

Alunan Petik Sang Dawai

Segala Sesuatu Ada Waktunya